Dua Sisi Mata Uang Perempuan Dalam Perselingkuhan



Dalam setiap kasus perselingkuhan, pihak perempuan secara otomatis ditempatkan di dua sisi yakni sebagai korban dan sebagai "penjahat" nya. Sementara itu pihak laki-laki hampir tidak pernah disinggung atau dipersalahkan. Justru pemakluman lebih sering terjadi bahkan dari sesama kaum hawa. 

Pihak wanita bisa menjadi korban sekaligus dianggap yang bersalah, sementara laki-laki dianggap lebih boleh melirik perempuan lain atau bahkan menikahinya (poligami). Kesan perempuan selalu salah tidak terhindarkan. Bahkan perempuan yang seharusnya menjadi korban (perempuan yang terikat perkawinan resmi) kadang dipersalahkan atas perselingkuhan suaminya dengan alasan macam-macam. Hingga ucapan "pantas aja suami nya suka perempuan lain" dianggap wajar. 




Padahal sebenarnya kalau salah satu pihak (laki-laki atau perempuan) sudah menjalin hubungan serius baik itu pacaran atau menikah maka ketika ada hubungan lain ya kedua pihak itu (pihak itu dan selingkuhan nya) salah. Bukan salah perempuan saja atau salah laki-laki saja. 

Ada bermacam-macam penyebab perselingkuhan. Bisa jadi seseorang yang sulit menjaga komitmen ini adalah orang yang punya masalah dengan dirinya sendiri. Misalnya punya kebutuhan untuk dipuji atau karena ada masalah dengan pasangan seperti kurang puas dengan pasangan atau terus bertengkar sehingga pelaku ingin keluar dari komitmen. Atau bisa juga si pasangan selingkuh itu memiliki kualitas pribadi yang berbeda dari pasangan nya saat ini. 

Agar Tidak Jadi "wanita penggangu"
  1. Sebelum mencapai tahap cinta, setiap perempuan harus lebih dulu mengecek benarkah laki-laki yang sedang mendekati atau yg sedang anda dekati ini masih lajang atau tidak. Jangan hanya percaya informasi dari laki-laki ini tapi juga dari orang-orang yang mengenalnya
  2. Mintalah untuk diperkenalkan dengan teman-teman kantornya, sahabatnya, keluarganya. Hal ini perlu agar kita bisa mengetahui sisi sesungguhnya laki-laki itu. Supaya perempuan aman tidak jadi obralan cinta
  3. Jika cinta buta masih tidak bisa dikendalikan maka perempuan perlu tegas dengan dirinya sendiri. Contohnya, apakah mau jadi perusak rumah tangga orang lain? apakah senang menggangu wanita lain? apakah terpikir kalau kelak akan diperlakukan sama?
  4. Perempuan yang ingin berhenti dari kemungkinan merusak hubungan orang lain bisa juga membuat jaring pengaman. Sehingga laki-laki ini menolak melepaskan atau malah terus mengejar, orang-orang terdekat dalam jaring pengaman ini yang akan membantu mencegah balik lagi kepada laki-laki itu
  5. Selalu lah bersikap kritis ketika mendapat perhatian dari orang lain. Apakah benar orang ini memperhatikan atau sedang lari dari hubungan resmi nya. Beranilah berhenti walau hubungan yang dijalani terasa nyaman kalau ternyata itu adalah perselingkuhan

NB : gambar dari tribun news



0 Response to "Dua Sisi Mata Uang Perempuan Dalam Perselingkuhan"

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *